Kerja proyek ( BAB VII MENGANALISI ORGINALITAS RANCANGAN KERJA PROYEK YANG AKAN DIKERJAKAN )
BAB VII
MENGANALISI ORGINALITAS RANCANGAN KERJA PROYEK YANG AKAN DIKERJAKAN
1. PENGERTIAN ANALISIS DAN PERENCANAAN
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan. (Coco, 2013)
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
2. PENGERTIAN PROYEK
Proyek merupakan pekerjaan yang tidak sederhana dan memiliki tujuan spesifik dan bersifat sementara. Proyek harus didefinisikan kapan dimulai dan kapan selesainya. Proyek bukanlah sebuah proses yang berkelanjutan. Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat bantu seperti “gantt charts” atau “PERT charts” diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian. Proyek memiliki sponsor utama. (Ilmu, 2015)
3. MODEL LENGKAP DAN COCOK
Langkah Menyusun Rancangan Proyek
3.1 Rencanakan sebuah pekerjaan dengan pertimbangan yang logis. Penyusunan sebuah skema yang efektif untuk sebuah proyek mungkin terlihat sebagai sebuah pekerjaan yang berat. Pada prakteknya, penyusunan skema proyek ini sebenarnya adalah sebuah prosedur yang sangat penting.
3.2 Siapkan sebuah daftar untuk pemeriksaan hasil kerja. Meskipun masing-masing direktur mungkin mempunyai pendekatan dan cara pemantauan proyek yang berbeda-beda, beberapa jenis industri, perusahaan, dan bisnis biasanya menggunakan daftar pemeriksaan sebagai landasan awal untuk menyusun rencana kerja bagi proyek mereka.
3.3 Susunlah rencana secara rinci. Penyusunan rencana proyek yang baik dapat dilakukan dengan menentukan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
3.4 Lakukanlah analisis risiko. Rancangan sebuah proyek yang efisien membutuhkan sebuah analisis atas risiko yang mungkin timbul. Setiap faktor risiko harus diperhitungkan/dianalisis
3.5 Lakukanlah penyesuaian selama proyek berjalan. Setelah rencana proyek disusun, lakukan peninjuauan dan penyesuaian yang dibutuhkan sampai rencana ini dipastikan bisa terlaksana dan mencapai hasil yang diinginkan.
3.6 Siapkan sebuah jadwal kerja dalam format yang jelas yang mampu memberikan target waktu dari seluruh pekerjaan.
3.7 Buatlah kesepakatan terlebih dahulu
3.8 Lakukan pemeriksaan ulang atas finalisasi rencana proyek. (Fandi, 2016)
4. KETEPATAN ASUMSI
asumsi adalah peluang, artinya kita bisa banyak belajar tentang kesadaran, baik itu bentuk bentuk kejiwaan ataupun cara pikir atau pemikiran yang berragam, dengan tujuan memperkaya khazanah keilmuan dan kesadaran dalam diri kita. Hal seperti ini sangat bertolak belakang dengan cara pandang benar-salah dan maksud maksud dari ego ontologis, sebab, yang seperti ini adalah perjalanan kemakhluqan kita. (Rohman, 2014)
Persyaratan yang harus dipenuhi penerapan analisis jaringan kerja antara lain:
4.1 Model harus lengkap. Analisis jaringan kerja merupakan model yang kompleks yaitu mencakup informasi kegiatan, informasi sumber daya yang dibangun dalam diagram jaringan kerja (network diagram).
4.2 Model harus cocok. Tentunya diagram jaringan kerja proyek pelatihan guru berlaku untuk proyek itu sendiri, tidak untuk proyek pembangunan jembatan.
4.3 Asumsi yang dipakai tepat. Analisis jaringan kerja harus menggunakan asumsi, karena ketepatan asumsi sangat mempengaruhi keberhasilan analisis jaringan kerja.
4.4 Sikap pelaksanaan. Sikap pelaksanaan proyek diharapkan dan tentunya dianggap menjadi pendukung penyelenggaraan proyek. Di dalam analisis jaringan kerja juga memiliki tahapan di dalam penerapan analisis (Ahmad, 2013)
5. Sikap Pelaksanaan
Keterlibatan Manajer proyek dalam pelaksanaan pekerjaan proyek sangat dominant, sehingga kegagalan dalam pelaksanaan akan berdampak terhadap pembiayaan, kinerja serta kredibilitas perusahaan jasa konstruksi. Sikap mental seorang manajer Proyek merupakan salah satu hal penting yang disyaratkan bagi keberhasilan suatu proyek, sikap mental yang positif akan menjauhkan seorang manajer Proyek dari tindakan-tindakan negatif yang merugikan keberhasilan proyek dan hal yang tak kalah penting untuk menunjang keberhasilan kinerja manajer proyek adalah lingkungan kerja yang positif dan kondusif. (Sudrajat)
Sumber : Materi
terimakasih postingan ini sangat membantu saya :)
BalasHapus